Pilkada & Kekuasaan Etika Berpolitik di Tengah Kepentingan Abadi dan Kedaulatan Hukum

Avatar Author

Andi Wiyanda

Published - public Aug 14, 2024 - 12:06 108 Reads
Bagikan:
Pilkada & Kekuasaan Etika Berpolitik di Tengah Kepentingan Abadi dan Kedaulatan Hukum

Foto: Pilkada & Kekuasaan Etika Berpolitik di Tengah Kepentingan Abadi dan Kedaulatan Hukum

Wiyanda Post - Pilkada, atau Pemilihan Kepala Daerah, adalah salah satu pilar penting dalam demokrasi di Indonesia. Melalui Pilkada, masyarakat diberikan kesempatan untuk memilih pemimpin daerah yang diharapkan mampu membawa perubahan positif. Namun, di balik proses demokrasi ini, tersimpan realitas politik yang penuh dengan kepentingan abadi, etika berpolitik, dan tantangan mempertahankan kedaulatan hukum. Artikel ini akan membahas bagaimana Pilkada menjadi arena pertempuran untuk memperoleh kekuasaan, ujian bagi etika berpolitik, serta bagaimana kedaulatan hukum harus tetap dijaga di tengah hiruk-pikuk politik yang terkadang kejam.

Politik Kepentingan Abadi, Tidak Ada Musuh dan Kawan

Dalam dunia politik, ada ungkapan yang sangat terkenal: "Tidak ada musuh abadi, tidak ada kawan abadi, yang ada hanyalah kepentingan abadi." Ungkapan ini dengan sempurna menggambarkan dinamika yang terjadi dalam Pilkada. Pada satu momen, seseorang bisa menjadi musuh politik yang sengit, namun di momen berikutnya, mereka bisa menjadi sekutu yang erat. Kepentingan pribadi dan partai sering kali mengalahkan loyalitas ideologi atau komitmen terhadap rakyat.

Fenomena ini jelas terlihat dalam koalisi politik yang sering kali berubah-ubah menjelang Pilkada. Partai-partai yang sebelumnya berseberangan, tiba-tiba dapat bergabung dalam satu koalisi jika ada kepentingan yang sama. Hal ini membuktikan bahwa politik sering kali bukan tentang siapa yang benar atau salah, melainkan tentang siapa yang bisa mendapatkan keuntungan terbesar. Dalam konteks ini, etika berpolitik sering kali diuji.

Etika Berpolitik, Di Mana Batasnya?

Etika berpolitik adalah salah satu aspek yang sering kali diabaikan dalam pertempuran politik. Dalam idealisme demokrasi, politik seharusnya dijalankan dengan prinsip-prinsip etika, seperti kejujuran, integritas, dan keadilan. Namun, dalam praktiknya, banyak politisi yang memilih jalan pintas demi memperoleh kekuasaan. Mereka mungkin melakukan kampanye hitam, menyebarkan hoaks, atau bahkan menggunakan cara-cara yang melanggar hukum.

Dalam Pilkada, godaan untuk memenangkan suara dengan cara apa pun sangat besar. Tetapi, seorang pemimpin sejati harus mampu menahan godaan ini dan tetap berpegang pada etika berpolitik. Tidak hanya demi menjaga nama baiknya sendiri, tetapi juga demi menjaga kepercayaan publik terhadap proses demokrasi. Jika etika berpolitik diabaikan, maka yang terjadi adalah kekacauan dan ketidakpercayaan masyarakat terhadap sistem politik itu sendiri.

Kejamnya Politik dan Perebutan Kekuasaan

Politik sering kali digambarkan sebagai dunia yang kejam. Perebutan kekuasaan bisa membuat seseorang kehilangan arah dan melakukan apa saja demi mencapai tujuannya. Dalam Pilkada, persaingan antar calon sering kali begitu sengit hingga tidak jarang terjadi intrik politik, saling menjatuhkan, dan bahkan adu kekuatan di balik layar.

Namun, kekejaman politik tidak hanya dirasakan oleh para calon kepala daerah. Masyarakat pun sering kali menjadi korban dari permainan politik ini. Janji-janji manis yang diberikan selama kampanye sering kali tidak terealisasi setelah pemimpin terpilih. Rakyat yang berharap akan perubahan malah sering kali merasa dikhianati oleh mereka yang telah dipilihnya.

Kekuasaan adalah hal yang menggoda, tetapi kekuasaan juga datang dengan tanggung jawab yang besar. Seorang pemimpin yang baik harus mampu memimpin dengan bijak, adil, dan bertanggung jawab. Mereka harus menyadari bahwa kekuasaan bukanlah tujuan akhir, melainkan alat untuk membawa perubahan positif bagi masyarakat.

Kedaulatan Hukum,  Pilar Demokrasi yang Harus Dijaga

Dalam setiap proses politik, termasuk Pilkada, kedaulatan hukum harus tetap dijaga. Kedaulatan hukum adalah fondasi dari demokrasi yang sehat. Tanpa kedaulatan hukum, proses demokrasi bisa rusak oleh tindakan-tindakan yang tidak bertanggung jawab, seperti kecurangan dalam pemilihan, manipulasi suara, atau penyalahgunaan kekuasaan.

Penegakan hukum yang adil dan tegas sangat penting untuk memastikan bahwa Pilkada berjalan dengan jujur dan transparan. Hal ini bukan hanya penting bagi calon yang bersaing, tetapi juga bagi masyarakat yang berhak mendapatkan pemimpin yang terpilih dengan cara yang bersih dan sesuai aturan. Jika hukum diabaikan, maka yang terjadi adalah ketidakadilan yang merugikan semua pihak.

Di sinilah pentingnya peran lembaga-lembaga pengawas seperti Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) dan KPU (Komisi Pemilihan Umum) untuk memastikan bahwa setiap tahapan Pilkada berjalan sesuai dengan aturan. Masyarakat juga harus aktif dalam mengawasi jalannya Pilkada, sehingga setiap pelanggaran bisa segera ditindak.

 

Pilkada bukan hanya tentang memilih pemimpin, tetapi juga tentang bagaimana proses politik itu dijalankan. Etika berpolitik, kepentingan abadi, dan kedaulatan hukum adalah tiga elemen penting yang harus diperhatikan dalam setiap Pilkada. Seorang pemimpin yang baik harus mampu menjalankan kampanyenya dengan berpegang pada etika, tidak tergoda oleh kepentingan pribadi yang sesaat, dan selalu menghormati kedaulatan hukum.

Dalam dunia politik yang kejam dan penuh intrik, menjaga etika berpolitik dan kedaulatan hukum bukanlah tugas yang mudah. Namun, hanya dengan cara inilah demokrasi yang sehat bisa terwujud, dan masyarakat bisa mendapatkan pemimpin yang benar-benar peduli pada kepentingan rakyat, bukan hanya kepentingan pribadi atau partainya.(*)

Pilkada Politik abadi EtikaBerpolitik Kedaulatan hukum Memperoleh kekuasaan BuktiDemokrasi Musuh dan kawan Kepentingan politik Politik dan demokrasi Pemilu

News

Lihat Semua
News November 7, 2024 Sirekap Pilkada 2024: Inovasi Teknologi Pemilu Indonesia
News October 31, 2024 Daftar Daerah Terpanas Indonesia, Mana yang Teratas?
News August 19, 2024 Panduan Lengkap SSCASN BKN 2024 untuk CPNS
News November 7, 2024 Gaji KPPS Pilkada 2024: Tugas KPPS 1-7 dan Peran Pentingnya
News November 7, 2024 Menyelami Kurikulum Deep Learning: 10 Langkah Menuju Kecerdasan Buatan
News November 7, 2024 Penerapan PSAK 117: Tantangan dan Manfaat Industri Asuransi di 2025

Berita Populer

Lihat Semua
Ilustrasi Transformasi Sistem Hukum Tata Negara

1

Politik & Hukum

Transformasi Sistem Hukum Tata Negara Indonesia 2024

September 8, 2024

2

News

Forum Pemuda Sumsel Batch II Bahas Pertambangan Minerba dan Migas di Sumsel

August 26, 2024

3

Tokoh Inspiratif

Menemukan Iman dan Tujuan: Perjalanan Mahasiswa Kristen

October 31, 2024

4

Khazanah

Keajaiban Nebula Mawar Merah yang Menakjubkan

September 1, 2024

5

Serba Serbi

7 Prediksi Mengejutkan Villarreal vs Atlético Madrid

August 20, 2024

6

Akuntansi & Perpajakan

Rahasia Mudah Memahami Prinsip Prinsip Dasar Akuntansi

September 5, 2024

7

Ekonomi & Keuangan

Dasar Dasar Teori Ekonomi Mikro

September 1, 2024

8

Khazanah

Pesan Menakjubkan Surah Ar-Rahman Ayat 19-21 yang Jarang Diketahui

September 2, 2024

9

Akuntansi & Perpajakan

Memahami Persamaan Dasar Akuntansi dan Laporan Laba Rugi

September 25, 2024

10

Ekonomi & Keuangan

The Fed dan Pemangkasan Suku Bunga: Analisis Pernyataan Jerome Powell

November 15, 2024

Opini

Konoha
Opini August 12, 2024
Strategi Tim Sukses Pilkada Daerah Kota Konoha Fokus Untung PILKADA?? Apakah Peduli Dengan Tujuan Calon Pemimpin ??
Ladang Sawah
Opini August 10, 2024
Eksistensi Pertanian Padi Di Musi Rawas Dan Tantangan Jaman
Tolak Legalisasi Seks Bebas
Opini August 13, 2024
Bahaya PP No. 28/2024 Tolak Legalisasi Seks Bebas Sebelum Terlambat!
Lihat Semua

Politik & Hukum

Lihat Semua
Etika Berpolitik Diuji
Politik & Hukum
August 14, 2024

Etika Berpolitik Saat Lawan Jadi Kawan dan Sebaliknya

Temukan peran persahabatan dan persaingan dalam politik. Pelajari bagaimana hubungan ini membentuk kebijakan dan menciptakan pemimpin yang kuat. Klik untuk tahu lebih!

Linggau juara & Linggau Tersenyum
Politik & Hukum
September 20, 2024

Linggau juara & Linggau Tersenyum Jargon Atau Doubtful Positioning Dalam Pandangan Adnan Nursal

Adnan Nursal kritisi efektivitas jargon "Linggau Juara" dan "Linggau Tersenyum." Apakah mencerminkan realitas atau justru meragukan? Temukan jawabannya di sini.

Tim Pemenang Pilkada Lubuk Linggau 2024
Politik & Hukum
September 12, 2024

Mengungkap Rahasia Tim Pemenang Pilkada Lubuk Linggau 2024

Intip strategi ampuh tim pemenang Pilkada Lubuk Linggau 2024! Pelajari taktik jitu dan tips sukses memenangkan hati pemilih. Jangan lewatkan!

Khazanah

Lihat Semua
Anime Character Water

1

Khazanah

Menyingkap Keajaiban Air dalam Surah Al-Furqan Ayat 53

September 2, 2024

2

Khazanah

Rahasia Kebesaran Alam Semesta dalam Surah Al-Anbiya 21:30

September 2, 2024

3

Khazanah

Menyingkap Kekayaan Filsafat dalam Khazanah Islam

September 10, 2024

4

Khazanah

Pemuda Muhammadiyah Lubuk Linggau Menyongsong Kepemimpinan Baru dengan Semangat

August 30, 2024

5

Khazanah

Keajaiban Nebula Mawar Merah yang Menakjubkan

September 1, 2024