Kombinasi Bisnis di Bawah PSAK 22

Avatar Author

Andi Wiyanda

Published - public Aug 25, 2024 - 13:16 124 Reads
Bagikan:
A professional business

Foto: A professional business

Memahami Kombinasi Bisnis di Bawah PSAK 22: Pengertian, Goodwill, dan Pengakuan

Pendahuluan

Dalam dunia bisnis yang dinamis, berbagai entitas sering kali melakukan transaksi besar, salah satunya adalah kombinasi bisnis. Proses ini bisa melibatkan penggabungan perusahaan, akuisisi, atau bentuk kerjasama lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan dan memperluas pangsa pasar. Dalam konteks Indonesia, kombinasi bisnis harus mengikuti pedoman yang diatur oleh Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 22, yang berfokus pada pengaturan akuntansi untuk kombinasi bisnis.

PSAK 22 memberikan panduan yang komprehensif terkait bagaimana sebuah entitas mengakui, mengukur, dan mengungkapkan transaksi kombinasi bisnis, terutama dalam hal pengakuan aset, kewajiban, serta peran penting goodwill. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai kombinasi bisnis di bawah PSAK 22, pengaruhnya terhadap akuntansi, serta isu-isu yang mungkin muncul di sekitar pengakuan goodwill.

Pengertian Kombinasi Bisnis Berdasarkan PSAK 22, Kombinasi bisnis adalah transaksi atau peristiwa di mana pihak pengakuisisi mendapatkan kendali atas satu atau lebih bisnis lain. Berdasarkan PSAK 22, kombinasi bisnis tidak hanya mencakup akuisisi langsung atau merger, tetapi juga penggabungan unit usaha yang sebelumnya terpisah. PSAK 22 menegaskan bahwa dalam setiap kombinasi bisnis, entitas harus mengidentifikasi siapa pihak yang mengakuisisi dan entitas yang diakuisisi, serta bagaimana transaksi tersebut harus dicatat dalam laporan keuangan.

Salah satu poin penting dalam PSAK 22 adalah penerapan metode akuisisi (acquisition method) untuk mencatat kombinasi bisnis. Dalam metode ini, semua aset dan kewajiban dari entitas yang diakuisisi diukur pada nilai wajar, dan selisih antara harga yang dibayarkan dengan nilai wajar aset bersih diakui sebagai goodwill.

Goodwill dalam Kombinasi Bisnis PSAK

Goodwill adalah salah satu komponen kunci dalam kombinasi bisnis yang diakui berdasarkan PSAK 22. Goodwill muncul ketika harga yang dibayarkan oleh pengakuisisi lebih tinggi daripada nilai wajar aset bersih teridentifikasi dari perusahaan yang diakuisisi. Dalam arti sederhana, goodwill mencerminkan nilai lebih dari sebuah perusahaan yang tidak dapat diukur secara langsung, seperti reputasi, merek dagang, atau loyalitas pelanggan.

Peran Goodwill dalam PSAK 22

Goodwill memiliki peran yang sangat penting dalam transaksi kombinasi bisnis. Goodwill mencerminkan nilai non-fisik yang dapat menciptakan keunggulan kompetitif bagi entitas pengakuisisi. Sebagai contoh, sebuah perusahaan teknologi mungkin mengakuisisi perusahaan startup yang memiliki basis pengguna yang besar. Meskipun aset fisik perusahaan startup tersebut mungkin tidak terlalu signifikan, nilai dari pengguna, inovasi, dan potensi pertumbuhan masa depan menjadi bagian dari goodwill yang diakui.

Namun, goodwill juga menimbulkan tantangan dalam pengukurannya. Tidak seperti aset tetap atau aset lancar lainnya yang dapat diukur dengan jelas, goodwill lebih bersifat abstrak. Oleh karena itu, PSAK 22 mengatur bahwa goodwill harus diuji penurunan nilainya (impairment test) secara berkala untuk memastikan bahwa nilainya tetap relevan dan tidak mengalami kerugian.

Goodwill vs Nilai Wajar dalam Kombinasi Bisnis

Goodwill dan nilai wajar sering kali menjadi topik perdebatan dalam akuntansi kombinasi bisnis. Nilai wajar mencerminkan estimasi terbaik dari nilai pasar saat ini dari aset atau kewajiban yang diakuisisi. Di sisi lain, goodwill mencakup segala sesuatu yang tidak dapat dinilai secara langsung, seperti potensi bisnis atau sinergi yang diharapkan dari kombinasi tersebut.

PSAK 22 secara jelas mengatur bahwa dalam kombinasi bisnis, entitas pengakuisisi harus mengukur semua aset dan kewajiban pada nilai wajar, termasuk aset tidak berwujud seperti merek dagang atau paten. Jika harga akuisisi melebihi nilai wajar dari aset bersih teridentifikasi, selisih tersebut diakui sebagai goodwill. Namun, jika harga akuisisi lebih rendah dari nilai wajar aset bersih teridentifikasi, perbedaan ini harus diakui sebagai keuntungan dalam laporan laba rugi.

Pengakuan Goodwill dalam Kombinasi Bisnis

Pengakuan goodwill tidak hanya berhenti pada tahap awal akuisisi. PSAK 22 mengharuskan perusahaan untuk terus memantau nilai goodwill setelah akuisisi, terutama dengan melakukan pengujian penurunan nilai. Jika terdapat indikasi bahwa nilai goodwill telah menurun, maka perusahaan harus melakukan penyesuaian terhadap nilai tersebut dalam laporan keuangan.

Misalnya, jika sebuah perusahaan yang diakuisisi tidak mampu memenuhi ekspektasi kinerja setelah proses akuisisi, nilai goodwill yang sebelumnya diakui mungkin perlu diturunkan. Penurunan ini akan tercermin sebagai kerugian dalam laporan keuangan, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi posisi keuangan perusahaan pengakuisisi.

Proses Pengukuran Goodwill Kombinasi Bisnis

Pengukuran goodwill bukanlah tugas yang mudah. Salah satu tantangan terbesar adalah bagaimana mengukur nilai dari aset tidak berwujud dan potensi keuntungan masa depan. PSAK 22 memberikan pedoman tentang metode pengukuran goodwill, yang melibatkan identifikasi aset tidak berwujud, estimasi nilai wajar, dan pengakuan atas segala kelebihan harga yang dibayarkan dibandingkan dengan aset bersih teridentifikasi.

Proses ini melibatkan banyak penilaian subyektif, terutama ketika menyangkut aset tidak berwujud seperti hubungan pelanggan, teknologi, atau hak kekayaan intelektual. Di sinilah pentingnya profesionalisme dan keahlian dari tim manajemen serta auditor dalam memastikan bahwa nilai goodwill yang diakui benar-benar mencerminkan potensi nilai masa depan perusahaan yang diakuisisi.

Kombinasi Bisnis dan Akuntansi: Tantangan dan Manfaat

Kombinasi bisnis di bawah PSAK 22 menghadirkan sejumlah tantangan bagi perusahaan, terutama dalam hal pelaporan keuangan. Proses pengukuran aset, kewajiban, dan goodwill memerlukan keahlian yang mendalam dan penilaian yang objektif. Di sisi lain, penerapan PSAK 22 juga memberikan manfaat besar dalam memastikan bahwa laporan keuangan perusahaan mencerminkan realitas ekonomi dari kombinasi bisnis yang dilakukan.

Sebagai contoh, kombinasi bisnis memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan skala operasi, memperoleh keunggulan kompetitif, dan memperluas basis pelanggan. Namun, tanpa panduan yang jelas seperti yang diberikan oleh PSAK 22, proses ini dapat menghasilkan laporan keuangan yang tidak akurat dan menyesatkan pemangku kepentingan.

Contoh Nyata Penerapan Kombinasi Bisnis Berdasarkan PSAK 22, Salah satu contoh nyata penerapan PSAK 22 dalam kombinasi bisnis dapat dilihat dari akuisisi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) terhadap perusahaan startup di sektor digital. Akuisisi ini bertujuan untuk memperkuat layanan digital Telkom dan memperluas basis pelanggan di segmen teknologi. Dalam proses ini, Telkom harus menerapkan PSAK 22 untuk mengakui nilai wajar dari aset dan kewajiban yang diakuisisi, serta mengukur nilai goodwill yang timbul dari akuisisi tersebut. Telkom harus memperhitungkan nilai merek, teknologi, dan potensi pertumbuhan yang diharapkan dari startup tersebut. Jika harga yang dibayarkan Telkom lebih tinggi daripada nilai wajar aset bersih startup, maka selisih tersebut akan diakui sebagai goodwill. Selain itu, Telkom juga harus melakukan pengujian penurunan nilai secara berkala untuk memastikan bahwa goodwill tetap mencerminkan nilai yang benar.

Kesimpulan

Kombinasi bisnis di bawah PSAK 22 merupakan salah satu aspek penting dalam pelaporan keuangan yang memerlukan pemahaman mendalam dan kehati-hatian. Goodwill, sebagai komponen kunci dari kombinasi bisnis, mencerminkan nilai lebih dari sebuah perusahaan yang tidak dapat diukur secara langsung. Pengukuran dan pengakuan goodwill yang tepat sangat penting untuk memastikan bahwa laporan keuangan perusahaan mencerminkan kondisi ekonomi yang sebenarnya.

PSAK 22 memberikan panduan yang jelas tentang bagaimana entitas harus mengukur aset, kewajiban, dan goodwill dalam kombinasi bisnis. Meskipun proses ini melibatkan banyak penilaian subyektif, penerapan standar ini membantu perusahaan dalam menyusun laporan keuangan yang lebih transparan dan akurat. Oleh karena itu, kombinasi bisnis berdasarkan PSAK 22 tidak hanya penting dari sudut pandang akuntansi, tetapi juga dari perspektif strategis untuk pertumbuhan dan keberlanjutan perusahaan.

Dalam dunia bisnis yang semakin kompleks, pemahaman yang baik tentang kombinasi bisnis dan penerapan PSAK 22 akan memberikan landasan yang kuat bagi perusahaan dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada.


Contoh Soal

Perusahaan A telah mengakuisisi Perusahaan B pada tanggal 1 Januari 2024. Perusahaan A mengeluarkan kas sebesar Rp2.000.000.000 untuk memperoleh 100% saham Perusahaan B. Nilai wajar aset dan liabilitas yang diperoleh dari Perusahaan B adalah sebagai berikut:

  • Aset tetap = Rp1.200.000.000

  • Persediaan = Rp300.000.000

  • Piutang usaha =Rp100.000.000

  • Liabilitas = Rp500.000.000

Diminta:

  1. Hitunglah goodwill yang dihasilkan dari transaksi ini.

  2. Buat jurnal untuk mencatat akuisisi ini sesuai dengan PSAK 22 tentang Kombinasi Bisnis.

Jawaban:

  1. Perhitungan Goodwill

  • Kas yang dibayarkan untuk akuisisi (100% saham) = Rp2.000.000.000

  • Nilai wajar aset yang diperoleh 

    =Rp1.200.000.000 + Rp300.000.000 + Rp100.000.000 = Rp1.600.000.000

  • Nilai wajar liabilitas = Rp500.000.000

  • Net Aset Bersih (Aset - Liabilitas) 

    = Rp1.600.000.000 - Rp500.000.000 = Rp1.100.000.000

  • Goodwill = Kas yang dibayarkan - Net Aset Bersih

  • Goodwill = Rp2.000.000.000 - Rp1.100.000.000 = Rp900.000.000

  1. Jurnal Akuisis

Dr. Aset tetap 

Rp 1.200.000.000

 

Dr. Persediaan 

Rp    300.000.000

 

Dr. Piutang usaha

Rp    100.000.000

 

Dr. Goodwill   

Rp    900.000.000

 

Cr. Liabilitas 

 

Rp 500.000.000

Cr. Kas

 

Rp 2.000.000.000


Contoh Soal

Perusahaan C mengakuisisi 80% saham Perusahaan D pada tanggal 31 Maret 2024. Perusahaan C membayar kas sebesar Rp5.000.000.000 dan menerbitkan 1.000.000 saham tambahan dengan nilai wajar per saham sebesar Rp3.000. Total biaya transaksi adalah Rp100.000.000 yang terdiri dari biaya pengacara dan biaya konsultan. Nilai wajar aset bersih Perusahaan D adalah sebagai berikut:

  • Aset tetap = Rp4.500.000.000

  • Aset tak berwujud = Rp1.000.000.000

  • Persediaan = Rp600.000.000

  • Liabilitas = Rp2.500.000.000

Diminta:

Hitung nilai goodwill atau keuntungan pembelian (bargain purchase).

Buat jurnal akuisisi sesuai dengan PSAK 22 tentang Kombinasi Bisnis.

Jawaban:

  1. Perhitungan Goodwill

  • Kas yang dibayarkan untuk 80% saham = Rp5.000.000.000

  • Nilai saham tambahan yang diterbitkan = 1.000.000 saham × Rp3.000 = Rp3.000.000.000

  • Total imbalan = Rp5.000.000.000 + Rp3.000.000.000 = Rp8.000.000.000

  • Total nilai wajar aset bersih Perusahaan D = Rp4.500.000.000 + Rp1.000.000.000 + Rp600.000.000 = Rp6.100.000.000

  • Liabilitas = Rp2.500.000.000

  • Net Aset Bersih = Rp6.100.000.000 - Rp2.500.000.000 = Rp3.600.000.000

  • Bagian 80% saham = 80% × Rp3.600.000.000 = Rp2.880.000.000

  • Goodwill = Imbalan yang dibayarkan - Net Aset Bersih

  • Goodwill = Rp8.000.000.000 - Rp2.880.000.000 = Rp5.120.000.000

    1. Jurnal Akuisis

Dr. Aset tetap                   

Rp 4.500.000.000

 

Dr. Aset tak berwujud

Rp 1.000.000.000

 

Dr. Persediaan                   

Rp    600.000.000

 

Dr. Goodwill                     

Rp5.120.000.000

 

Cr. Liabilitas                     

 

Rp 2.500.000.000

Cr. Kas                               

 

Rp 5.000.000.000

Cr. Modal saham                   

 

Rp 3.000.000.000

Catatan: Biaya transaksi sebesar Rp100.000.000 harus diakui sebagai beban pada laporan laba rugi, sesuai dengan PSAK 22.


Contoh Soal 

[Penggabungan dengan Nilai Wajar yang Berubah dan NCI]

Pada tanggal 1 Juli 2024, Perusahaan E mengakuisisi 75% saham Perusahaan F. Perusahaan E membayar Rp10.000.000.000 dan setuju untuk memberikan pembayaran kontingen sebesar Rp2.000.000.000 jika laba Perusahaan F mencapai target tertentu selama dua tahun ke depan. Nilai wajar aset dan liabilitas Perusahaan F adalah sebagai berikut:

  • Aset tetap = Rp 6.000.000.000

  • Aset tak berwujud = Rp 2.500.000.000

  • Piutang usaha = Rp 800.000.000

  • Liabilitas = Rp3.500.000.000

Perusahaan E menggunakan metode nilai wajar penuh (full goodwill) dalam mencatat kepentingan non-pengendali (NCI), dan nilai wajar NCI adalah Rp3.000.000.000.

Diminta:

  1. Hitung nilai goodwill yang dihasilkan dari transaksi.

  2. Buat jurnal akuisisi, termasuk pencatatan kewajiban pembayaran kontingen.

Jawaban:

  1. Perhitungan Goodwill

  • Kas yang dibayarkan = Rp10.000.000.000

  • Nilai wajar kewajiban pembayaran kontingen = Rp2.000.000.000

  • Total imbalan yang dibayarkan = Rp10.000.000.000 + Rp2.000.000.000 = Rp12.000.000.000

  • Nilai wajar NCI = Rp3.000.000.000

  • Total imbalan untuk seluruh saham (100%) = Rp12.000.000.000 + Rp3.000.000.000 = Rp15.000.000.000

  • Total nilai wajar aset bersih Perusahaan F:

  • Aset tetap + Aset tak berwujud + Piutang usaha = Rp6.000.000.000 + Rp2.500.000.000 + Rp800.000.000 = Rp9.300.000.000

  • Liabilitas = Rp3.500.000.000

  • Net Aset Bersih = Rp9.300.000.000 - Rp3.500.000.000 = Rp5.800.000.000

  • Goodwill = Total imbalan - Net Aset Bersih

  • Goodwill = Rp15.000.000.000 - Rp5.800.000.000 = Rp9.200.000.000

  1. Jurnal Akuisis

Dr. Aset tetap                   

Rp6.000.000.000

 

Dr. Aset tak berwujud           

Rp2.500.000.000

 

Dr. Piutang usaha 

Rp  800.000.000

 

Dr. Goodwill                     

Rp9.200.000.000

 

Cr. Liabilitas                     

 

Rp  3.500.000.000

Cr. Kewajiban pembayaran kontingen

 

Rp  2.000.000.000

Cr. Kas                             

 

Rp10.000.000.000

Cr. NCI                             

 

Rp  3.000.000.000

PSAK 22 kombinasi bisnis goodwill dalam bisnis pengakuan goodwill AkuntansiKombinasiBisnis kombinasi bisnis di bawah PSAK 22 goodwill vs fair value kombinasi bisnis PSAK peran goodwill PSAK 22 metode akuisisi

News

Lihat Semua
News November 21, 2024 Kementerian Pertahanan Tambahkan 500 Anggota Komcad TNI AD dari Warga Kalimantan
News November 23, 2024 Gibran Hadiri Pembukaan Tanwir I, Pemuda Muhammadiyah Berkumpul
News August 26, 2024 Forum Pemuda Sumsel Batch II Bahas Pertambangan Minerba dan Migas di Sumsel
News August 20, 2024 Terkuak! 7 Langkah Revolusioner Yasonna Laoly di Kemenkumham yang Menggemparkan Indonesia
News November 9, 2024 Gaji KPPS Pilkada 2024: Tugas KPPS 1-7 dan Peran Pentingnya
News October 31, 2024 Daftar Daerah Terpanas Indonesia, Mana yang Teratas?

Berita Populer

Lihat Semua
Pilkada & Kekuasaan Etika Berpolitik di Tengah Kepentingan Abadi dan Kedaulatan Hukum

1

Politik & Hukum

Pilkada & Kekuasaan Etika Berpolitik di Tengah Kepentingan Abadi dan Kedaulatan Hukum

August 14, 2024

2

Akuntansi & Perpajakan

Memahami Fondasi Akuntansi Modern Prinsip Utama yang Menggerakkan Bisnis

September 10, 2024

3

Serba Serbi

Masa Generasi Memahami Perubahan Sosial dan Nilainya

September 27, 2024

4

Ekonomi & Keuangan

Apakah Kebijakan Fiskal Trump Pengaruhi Keputusan Fed Desember?

November 16, 2024

5

News

Kementerian Pertahanan Tambahkan 500 Anggota Komcad TNI AD dari Warga Kalimantan

November 21, 2024

6

Khazanah

Jejak Astronomi Dalam Peradaban Islam Warisan Ilmu yang Mengubah Dunia

September 11, 2024

7

Ekonomi & Keuangan

Rahasia Analisis Teknis Saham Maksimalkan Keuntungan Anda

August 9, 2024

8

Ekonomi & Keuangan

Perjalanan Sejarah Ekonomi Dunia Menuju Era Modern

September 7, 2024

9

Politik & Hukum

Evolusi Sistem Hukum Tata Negara Indonesia di Era Digital 2024

September 9, 2024

10

Serba Serbi

Peran Kokam di Milad ke-59 Harmoni untuk Indonesia

October 1, 2024

Opini

Sumber Google Image
Opini August 13, 2024
Mengungkap Solusi Mengatasi Kemiskinan Pertanian di Musi Rawas
Efran Ronaldi
Opini August 12, 2024
Strategi Jitu Tim Sukses di Pemilu Kota Konoha Waspadai Pemimpin Oportunis
Tolak Legalisasi Seks Bebas
Opini August 13, 2024
Bahaya PP No. 28/2024 Tolak Legalisasi Seks Bebas Sebelum Terlambat!
Lihat Semua

Politik & Hukum

Lihat Semua
Gambar transformasi sistem hukum-sistem digital
Politik & Hukum
September 9, 2024

Evolusi Sistem Hukum Tata Negara Indonesia di Era Digital 2024

Temukan informasi terkini tentang sistem hukum tata negara Indonesia tahun 2024. Pelajari perubahan dan tren terbaru untuk memahami kondisi hukum saat ini.

Pengaruh Aktivis dalam Menentukan Hasil Pilkada 2024
Politik & Hukum
September 22, 2024

Pengaruh Aktivis dalam Menentukan Hasil Pilkada 2024

Telusuri peran penting aktivis dalam pemilihan kepala daerah 2024. Pelajari kunci sukses mereka dan bagaimana memanfaatkannya untuk masa depan yang lebih baik.

Gelombang Perubahan
Politik & Hukum
September 9, 2024

Gelombang Perubahan Konstitusi dan Politik Indonesia 2024

Analisis mendalam tentang perubahan konstitusi dan politik terkini di tahun 2024. Pelajari dampak dan implikasinya bagi masa depan tata negara Indonesia.

Khazanah

Lihat Semua
Peran Matematika dalam Islam

1

Khazanah

Peran Matematika dalam Sejarah Islam

September 29, 2024

2

Khazanah

Misteri Black Hole yang Menakjubkan Fakta, Teori, dan Penemuan Terbaru

September 1, 2024

3

Khazanah

Al-Farabi Sang Filsuf yang Menjembatani Timur dan Barat

September 18, 2024

4

Khazanah

7 Dinasti Islam Berpengaruh yang Mengubah Sejarah Dunia

September 6, 2024

5

Khazanah

Misteri Jejak Khazanah Islam di Nusantara yang Menginspirasi

September 6, 2024