Etika Berpolitik Saat Lawan Jadi Kawan dan Sebaliknya

Avatar Author

Andi Wiyanda

Published - public Aug 14, 2024 - 08:56 434 Reads
Bagikan:
Etika Berpolitik Diuji

Foto: Etika Berpolitik Diuji

Politik tidak selalu memiliki kawan dan musuh. Dalam praktiknya, politik adalah proses mempertahankan, memperoleh, dan mengambil bagian dalam kekuasaan. 

Di Konoha, pengkhianatan sudah biasa dalam politik. Namun, praktik seperti itu kadang-kadang dianggap buruk dan tidak menggambarkan politik yang adil, cerdas, dan bersih. Namun, itulah politik saat ini di kota Konoha. Ada kemungkinan moralitas, etika, dan adab tertinggal. 

Misal:

  1. Seorang pemimpin A memberikan jabatan kepada anggota atau bawahannya B. Kemudian, si B mungkin mencalonkan diri sebagai pemimpin dan menang, tetapi si B tidak lagi mendengar atau memperhatikan apa yang dikatakan A sebagai mantan atasannya. 

  2. Si A, seorang legislator terpilih, adalah salah satu ANAK kandidat calon kepala daerah. Karena dia berasal dari partai yang tidak mengusung orang tuanya pada pilkada, dia secara tidak sengaja harus mendukung lawan calon kepala daerah dari partai yang mengusung orang tuanya. 

Masih ada banyak peristiwa politik lainnya yang tidak dapat diprediksi oleh kita. yang semakin membingungkan kita dan menunjukkan pandangan politik yang kejam. Di politik, tidak ada kawan atau lawan yang abadi karena ini tentang kekuasaan. Politik memang seperti itu: yang dulunya musuh sekarang menjadi kawan, dan yang dulunya kawan sekarang menjadi lawan. 

Setiap Pemilu akan menunjukkan politik mempertahankan dan memperoleh kekuasaan, yang merupakan bukti demokrasi. Oleh karena itu, tidak dapat dipungkiri bahwa demokrasi memiliki potensi untuk menimbulkan kekacauan. karena sepertinya tujuan utama demokrasi adalah kemenangan. dengan mengorbankan prinsip-prinsip moral, etika, dan kejujuran. 

Sebenarnya, praktik seperti ini menjadi contoh buruk dan tidak boleh ditampilkan di kota Konoha, yang penduduknya sangat ramah dan sangat mempertahankan sopan santun, adab, dan etika. Selain itu, metode terbaik untuk menyelesaikan masalah adalah musyawarah mufakat.

Ada kemungkinan bahwa para politisi yang mengabaikan budaya luhur bangsa ini tidak memahami dengan benar isi sila keempat Pancasila. Atau, mereka mungkin benar-benar tidak memahami dan mengenal Pancasila, apalagi memahami isi yang terkandung di dalamnya. 

Dalam teori, demokrasi jenis ini dapat menyebabkan kekacauan tanpa nomokrasi (kedaulatan hukum). Kenapa? Karena kemenangan adalah tujuan utama demokrasi. Untuk mencegah dan mengantisipasi kekacauan yang ditimbulkan demokrasi, nomokrasi atau kedaulatan hukum sangat penting. Ini karena semangat kemenangan demokrasi dapat diimbangi oleh semangat kebenaran nomokrasi. 

Adat istiadat bangsa ini tampaknya semakin memudar. Mungkin karena terpengaruh oleh budaya lain. Tapi jika ini tersebar luas, ini akan menghancurkan kehidupan nasional dan internasional.

Coba lihat apa yang terjadi saat ini; semuanya dapat berubah dengan cepat untuk kepentingan saat ini. Pendukung dulunya lawan, sekarang pendukun, semua bergantung pada siapa yang memiliki kepentingan. Ilustrasi tersebut menunjukkan betapa kejamnya politik saat ini. Politik belum tentu akan membalas apa yang sudah diberikan. Jadi, politik itu kejam. Oleh karena itu, jika kita ingin berpolitik, kita harus kuat mental. Jika tidak, kita akan gagal dan merasa kecewa dan sakit hati di tengah jalan. Jika kita ingin berpolitik, kita juga harus siap menghadapi akibatnya.

Harus diingat bahwa setiap orang dalam politik memiliki kepentingan pribadi yang dapat dicapai dengan cara apa pun. Oleh karena itu, siapa pun yang ingin terjun ke dunia politik harus memperbarui pikiran dan pengetahuan politiknya, serta siap menghadapi segala akibatnya. Misalnya, dalam situasi seperti pemilu atau pilkada, dua atau lebih kelompok politik yang sedang bersaing, bahkan saling menyerang, dapat dengan mudah berpelukan mesra satu sama lain, sementara kelompok pendukung yang sama-sama militan terlanjur pasang harga mati. 

Ada saat-saat ketika pendukung harus bersumpah untuk setia sampai titik darah terakhir. Dia terus maju, membela yang benar, bukan membela yang bayar. Dalam dunia pewayangan, sikap kesatria dapat dijadikan contoh, tetapi ingat bahwa itu akan sangat berbeda dalam dunia politik nyata. Prinsip kesatria bahwa lebih baik mati daripada hidup mencium kaki musuh tidak lagi dianut di negara ini. Di dunia politik, sebaliknya terjadi; ada beberapa pengamat yang percaya bahwa berkolaborasi dengan musuh dianggap sebagai orang yang jujur dan negarawan. 

Jangan terlalu cinta, itu sudah cukup cintailah orang yang kita cintai dengan sewajarnya, dan bencilah orang yang kita benci dengan sewajarnya, karena suatu hari dia yang kita benci akan menjadi orang yang kita cintai.  Dengan kata lain, jika kita benci seseorang, jangan berhenti, dan jika kita mencintai seseorang, jangan berhenti. Akan membuat kita malu dan serba salah seiring berjalannya waktu.

Banyak sudah peristiwa politik yang berubah. Benar, posisi seseorang mempengaruhi sikapnya. Di mana dan siapa kita berada akan memengaruhi jalan kita dan keputusan kita. Kita telah mencapai kesepakatan bahwa kita menghargai demokrasi, karena kita menyadari bahwa sifat dasar dari sistem ini melibatkan perpecahan dan bangga dengan golongan atau kelompok tertentu. Sangat kuat mengalahkan lemah. 

Minoritas tidak dapat menentang keputusan. Jadi, pemilu hanyalah perebutan kekuasaan, bukan mencari pemimpin. Secara filosofi, pemilu adalah hal yang baik karena bertujuan untuk memilih pemimpin rakyat. Namun, dalam kenyataannya, pemilu adalah proses politik untuk mendapatkan, mempertahankan, atau mendapatkan bagian dari kekuasaan. Tidak ada undang-undang yang melarang atau memaksa untuk mengubah lawan menjadi kawan atau sebaliknya. Namun, dampak negatif pasti akan muncul jika jenis demokrasi ini dibiarkan berlanjut. Oleh karena itu, teman nomokrasi harus menjaga demokrasi agar tidak mengganggu. Demokrasi mencari kemenangan, nomokrasi mencari kebenaran. 

Jika itu benar, tampaknya pemerintahan ini harus memiliki instrumen hukum kelembagaan yang kuat untuk menjaga demokrasi agar tidak berjalan salah. Mari kita hitung tingkat politik kita masing-masing dan putuskan mana yang benar dan mana yang salah. Jika melihat kembali ke masa lalu, situasi perpolitikan kita lebih berbeda dari Orde Baru. Karena selama era reformasi, demokrasi diimbangi dengan nomokrasi melalui penerapan hukum dan lembaga-lembaga independen yang berkaitan dengan pemilu. Akibatnya, instrumen hukum telah disiapkan untuk setiap pemilu, yang selalu menimbulkan kegaduhan. Karena ada banyak orang yang curang. 

Tidak seperti demokrasi dan pemilu di era Orde Baru, pemilu dilakukan dan diputuskan oleh pemerintah. Di masa lalu, pemilu hanya formalitas dan tidak memerlukan survei. Ini karena sudah diketahui bahwa partai A memiliki berapa persentase, partai B memiliki berapa persentase, dan seterusnya. Jika kecurangan dianggap dan ditemukan, itu disebut palsu. Di masa reformasi, pemilu diselenggarakan oleh KPU, yang merupakan lembaga independen, mandiri, dan tidak dapat dipengaruhi oleh pemerintah atau organisasi lain. Selain itu, di zaman sekarang juga ada Bawaslu, yang bertanggung jawab untuk memantau dan menindak pelanggaran pemilu.

Alat yang diberikan secara nomokrasi termasuk DKPP yang menangani pelanggaran etik penyelenggara pemilu dan MK yang menangani sengketa hasil pemilu. Tidak ada lembaga penyelenggara dan pengawas pemilu independen pada zaman Orde Baru, tetapi sekarang ada karena nomokrasi ingin disejajarkan dengan demokrasi. Namun, perilaku buruk para politisi terkadang muncul, yang menyebabkan banyak stigma di masyarakat Indonesia bahwa politik itu kejam dan kotor.

Di zaman sekarang, perilaku buruk mereka, seperti korupsi demi kepentingan mereka atau kelompok mereka, suap menyuap, dan kolusi, sudah biasa. Semua aspek masyarakat Indonesia, termasuk ekonomi, sosial, politik, dan lain-lain, pasti akan terkena dampak dari tindakan keji tersebut.  Disebabkan stigma politik yang kotor yang disebabkan oleh perilaku oknum politisi tersebut, masyarakat yang masih polos pastinya tidak akan terlibat atau peduli dengan politik. Akibatnya, masyarakat yang tidak peduli akan mendorong oknum politisi kotor tersebut untuk berperilaku lebih kotor lagi.

Di dunia politik, hanya kepentingan yang tidak pernah berakhir yang menjadi kawan dan lawan. membuat masyarakat tidak tertarik untuk berbicara tentang dukungan. Sebabnya, keputusan politik orang yang dijagokannya membuat banyak orang kecewa. Sebelum mereka bertarung keras, mereka tiba-tiba berpelukan. Semoga para politisi yang akan bertarung dalam Pilkada 2024 dapat menunjukkan cara berpolitik yang baik, jujur, dan adil dengan mengutamakan etika dan moral.(*)

Sebelum mereka bertarung keras, mereka tiba-tiba berpelukan. Semoga para politisi yang akan bertarung dalam Pilkada 2024 dapat menunjukkan cara berpolitik yang baik, jujur, dan adil dengan mengutamakan etika dan moral.(*)

 

Penulis

:

Efran Ronaldi

Jenis Kelamin

:

Laki - Laki

T.T.L

:

Lubuk Lingga, 24 Desmber 1984

Bio Singkat Penulis :

Efran Ronaldi adalah pengusahan Muda yang dimiliki oleh kota Lubuk Linggau, Efran Rolnaldi Merupakan Direktur cv. LINGGAU ADVERTISING, dan Owner HAMBALAYO cafe. Sebagai anak muda Efran Rolnaldi juga aktif di beberapa OKP yang ada di kota Lubuk Linggau diantaranya; Ketua Forum Pemuda Linggau,  Bendahara Pemuda Muhammadiyah Kota lubuklinggau, Ketua Badan Buruh & Pekerja Pemuda Pancasila

Politik Kepemimpinan PembuatanKebijakan Akuntabilitas TujuanHubungan PersahabatanDalamPolitik ManfaatPersaingan PemimpinKuat PengambilanKeputusan BentukMasaDepan manePADEKbuat fam kejamnyaPOLITIK

News

Lihat Semua
News August 26, 2024 Forum Pemuda Sumsel Batch II Bahas Pertambangan Minerba dan Migas di Sumsel
News November 23, 2024 Gibran Hadiri Pembukaan Tanwir I, Pemuda Muhammadiyah Berkumpul
News November 7, 2024 Penerapan PSAK 117: Tantangan dan Manfaat Industri Asuransi di 2025
News November 7, 2024 Sirekap Pilkada 2024: Inovasi Teknologi Pemilu Indonesia
News October 31, 2024 Daftar Daerah Terpanas Indonesia, Mana yang Teratas?
News August 19, 2024 Panduan Lengkap SSCASN BKN 2024 untuk CPNS

Berita Populer

Lihat Semua
Rahasia Mudah Menghitung Bunga Majemuk: Dapatkan Keuntungan Maksimal!

1

Ekonomi & Keuangan

Rahasia Mudah Menghitung Bunga Majemuk: Dapatkan Keuntungan Maksimal!

August 10, 2024

2

Serba Serbi

Teknik Relaksasi untuk Kesehatan yang Efektif di 2024

September 17, 2024

3

Ekonomi & Keuangan

Pajak Karbon: Apakah Anda Siap Membayar Pajak untuk Masa Depan yang Lebih Hijau?

August 11, 2024

4

Ekonomi & Keuangan

Suku Bunga Naik, Ekonomi Hancur Cari Tahu Dampaknya Sekarang

August 10, 2024

5

Akuntansi & Perpajakan

Tantangan dalam Praktik Akuntansi Syariah

October 19, 2024

6

Politik & Hukum

Fenomena Kotak Kosong Pilkada Sehatkah Demokrasi Kita

August 27, 2024

7

News

Terkuak! 7 Langkah Revolusioner Yasonna Laoly di Kemenkumham yang Menggemparkan Indonesia

August 20, 2024

8

MAPEL Ekonomi SMA/MTS

Revolusi Pasar 2024 Mengungkap Dinamika Konsumen dan Produsen

September 13, 2024

9

Khazanah

Pentingnya Filsafat dalam Warisan Intelektual Islam

September 28, 2024

10

Opini

Eksistensi Pertanian Padi Di Musi Rawas Dan Tantangan Jaman

August 10, 2024

Opini

Tolak Legalisasi Seks Bebas
Opini August 13, 2024
Bahaya PP No. 28/2024 Tolak Legalisasi Seks Bebas Sebelum Terlambat!
Efran Ronaldi
Opini August 12, 2024
Strategi Jitu Tim Sukses di Pemilu Kota Konoha Waspadai Pemimpin Oportunis
Konoha
Opini August 12, 2024
Strategi Tim Sukses Pilkada Daerah Kota Konoha Fokus Untung PILKADA?? Apakah Peduli Dengan Tujuan Calon Pemimpin ??
Lihat Semua

Politik & Hukum

Lihat Semua
Mahkamah Konstitusi Pilar Demokrasi Indonesia di Era Digital
Politik & Hukum
September 8, 2024

Mahkamah Konstitusi Pilar Demokrasi Indonesia di Era Digital

Pelajari peran krusial Mahkamah Konstitusi dalam menjaga keseimbangan politik dan demokrasi di Indonesia. Temukan fakta terbaru dan analisis mendalam

Pengaruh Aktivis dalam Menentukan Hasil Pilkada 2024
Politik & Hukum
September 22, 2024

Pengaruh Aktivis dalam Menentukan Hasil Pilkada 2024

Telusuri peran penting aktivis dalam pemilihan kepala daerah 2024. Pelajari kunci sukses mereka dan bagaimana memanfaatkannya untuk masa depan yang lebih baik.

Kotak Kosong
Politik & Hukum
August 27, 2024

Fenomena Kotak Kosong Pilkada Sehatkah Demokrasi Kita

Fenomena kotak kosong dalam Pilkada semakin marak. Apakah ini tanda demokrasi yang sehat atau justru masalah baru? Temukan jawabannya dalam analisis mendalam tentang dampak kotak kosong terhadap kualitas demokrasi kita. Baca selengkapnya!

Khazanah

Lihat Semua
Black Hole

1

Khazanah

Misteri Black Hole yang Menakjubkan Fakta, Teori, dan Penemuan Terbaru

September 1, 2024

2

Khazanah

Pentingnya Filsafat dalam Warisan Intelektual Islam

September 28, 2024

3

Khazanah

7 Dinasti Islam Berpengaruh yang Mengubah Sejarah Dunia

September 6, 2024

4

Khazanah

Rahasia Kebesaran Alam Semesta dalam Surah Al-Anbiya 21:30

September 2, 2024

5

Khazanah

Zaman Keemasan Islam Mengungkap Puncak Perkembangan Ilmu Pengetahuan yang Tak Tertandingi

September 10, 2024