Corporate Culture And Leadership Film The Big Short 2015
Andi Wiyanda
Foto: The Big Short 2015
Budaya Perusahaan dan Kepemimpinan dalam Film The Big Short (2015)
Film The Big Short yang dirilis pada tahun 2015 bukan hanya sebuah karya sinematik yang menghibur, tetapi juga memberikan pandangan mendalam tentang dunia keuangan yang kompleks. Film ini menggambarkan bagaimana beberapa orang berani bertaruh melawan pasar perumahan AS pada tahun 2008, yang akhirnya memicu krisis keuangan global. Di balik cerita yang penuh dengan istilah keuangan yang rumit, terdapat elemen penting lainnya yang sangat relevan untuk dipahami, yaitu budaya perusahaan dan kepemimpinan.
Gambaran Umum Film The Big Short
The Big Short diadaptasi dari buku dengan judul yang sama karya Michael Lewis, yang menceritakan kisah nyata dari empat kelompok individu yang berhasil melihat gelembung di pasar perumahan AS sebelum akhirnya pecah. Film ini berfokus pada bagaimana mereka menggunakan informasi ini untuk keuntungan mereka, dengan bertaruh melawan pasar perumahan, sementara mayoritas dunia keuangan tidak menyadari apa yang sedang terjadi.
Meski film ini sangat teknis, dengan banyak istilah keuangan yang sulit dipahami oleh penonton awam, sutradara Adam McKay berhasil mengemasnya dengan humor dan penjelasan yang mudah dipahami, bahkan untuk mereka yang tidak memiliki latar belakang keuangan.
Budaya Perusahaan dalam The Big Short
Budaya perusahaan memainkan peran besar dalam kisah The Big Short. Film ini menyoroti bagaimana budaya yang didorong oleh keserakahan, kurangnya transparansi, dan ketidaktanggungjawaban dapat menyebabkan kehancuran besar. Mari kita lihat beberapa elemen budaya perusahaan yang ditonjolkan dalam film ini.
1. Budaya Keserakahan
Salah satu tema utama dalam The Big Short adalah keserakahan yang mendalam dalam dunia keuangan. Perusahaan-perusahaan besar, termasuk bank dan lembaga keuangan, digambarkan lebih tertarik pada keuntungan jangka pendek daripada memikirkan dampak jangka panjang dari tindakan mereka. Budaya ini mendorong mereka untuk mengambil risiko yang tidak perlu, yang akhirnya mengarah pada keruntuhan pasar perumahan dan krisis keuangan global.
Di sepanjang film, kita melihat bagaimana para eksekutif bank dan manajer investasi tidak peduli dengan potensi bahaya yang mereka ciptakan, asalkan mereka bisa terus menghasilkan uang. Mereka memanfaatkan kurangnya pemahaman masyarakat umum tentang produk keuangan yang kompleks, seperti obligasi yang didukung hipotek (mortgage-backed securities) dan CDO (collateralized debt obligations).
2. Kurangnya Transparansi dan Etika
Budaya perusahaan dalam film ini juga dicirikan oleh kurangnya transparansi dan etika. Banyak lembaga keuangan sengaja menyembunyikan risiko sebenarnya dari produk yang mereka jual. Mereka menciptakan produk keuangan yang semakin rumit dan sulit dipahami, baik oleh investor maupun oleh regulator. Hal ini memungkinkan mereka untuk terus memutar uang dengan cepat tanpa mempertimbangkan risiko sebenarnya.
Film ini dengan jelas menunjukkan bagaimana kurangnya transparansi ini menciptakan situasi di mana hanya segelintir orang yang benar-benar memahami apa yang terjadi. Akibatnya, ketika gelembung itu akhirnya pecah, sebagian besar orang tidak siap dan terpukul keras oleh keruntuhan ekonomi.
3. Ketidaktanggungjawaban
Dalam The Big Short, budaya ketidaktanggungjawaban sangat menonjol. Para eksekutif di bank-bank besar tahu bahwa mereka sedang memainkan permainan berbahaya dengan keuangan global, tetapi mereka tidak merasa bertanggung jawab atas konsekuensinya. Bahkan setelah kehancuran terjadi, banyak dari mereka tidak menghadapi hukuman yang berarti.
Budaya ketidaktanggungjawaban ini menyoroti bagaimana sistem keuangan pada saat itu lebih tertarik melindungi dirinya sendiri daripada melindungi masyarakat. Bank-bank dianggap "terlalu besar untuk gagal," sehingga meskipun mereka terlibat dalam praktik-praktik yang berbahaya dan tidak etis, mereka tetap diselamatkan oleh pemerintah.
Kepemimpinan dalam The Big Short
Selain budaya perusahaan, kepemimpinan juga merupakan tema penting dalam film ini. Karakter-karakter utama dalam The Big Short masing-masing menunjukkan gaya kepemimpinan yang berbeda, yang sangat memengaruhi cara mereka menghadapi situasi dan keputusan yang mereka buat.
1. Michael Burry: Pemimpin Visioner yang Berani
Michael Burry, yang diperankan oleh Christian Bale, adalah salah satu tokoh utama dalam film ini. Dia adalah seorang dokter yang beralih menjadi manajer hedge fund, dan dia adalah orang pertama yang menyadari bahwa pasar perumahan AS sedang berada di ambang kehancuran.
Burry menunjukkan tipe kepemimpinan visioner yang berani. Dia mampu melihat apa yang tidak bisa dilihat oleh orang lain, dan dia berani mengambil langkah besar dengan bertaruh melawan pasar. Meskipun banyak yang meragukan dan menertawakannya, Burry tetap teguh pada keyakinannya. Kepemimpinannya didasarkan pada analisis data yang mendalam dan kemauan untuk melawan arus.
2. Mark Baum: Pemimpin dengan Integritas Tinggi
Karakter lain yang menonjol adalah Mark Baum, diperankan oleh Steve Carell. Baum adalah pemimpin tim investasi yang penuh semangat dan memiliki integritas yang tinggi. Meskipun dia juga bertaruh melawan pasar, motivasinya bukan hanya untuk menghasilkan uang, tetapi juga untuk mengekspos korupsi dan kebodohan dalam sistem keuangan.
Baum digambarkan sebagai seorang pemimpin yang sangat kritis terhadap sistem, dan dia tidak takut untuk berbicara tentang ketidakadilan yang dilihatnya. Dia memimpin dengan empati dan memiliki rasa tanggung jawab yang mendalam terhadap karyawan dan masyarakat. Baum menunjukkan bahwa kepemimpinan tidak hanya tentang membuat keputusan yang menguntungkan, tetapi juga tentang menjaga integritas dan berjuang untuk kebenaran.
3. Jared Vennett: Pemimpin Oportunis
Jared Vennett, yang diperankan oleh Ryan Gosling, mewakili tipe kepemimpinan yang oportunis. Dia adalah seorang salesman yang sangat cerdas dan pandai memanfaatkan peluang. Ketika dia menyadari bahwa pasar perumahan akan runtuh, dia segera mengambil tindakan untuk memanfaatkan situasi tersebut.
Vennett digambarkan sebagai seseorang yang tidak terlalu peduli dengan dampak sosial dari tindakannya. Dia fokus pada peluang untuk menghasilkan uang, dan dia sangat pandai dalam meyakinkan orang lain untuk mengikuti langkahnya. Kepemimpinan Vennett lebih berfokus pada hasil daripada proses, dan dia tidak ragu untuk menggunakan karismanya untuk mencapai tujuan.
Pelajaran dari The Big Short tentang Budaya Perusahaan dan Kepemimpinan
The Big Short memberikan banyak pelajaran berharga tentang pentingnya budaya perusahaan yang sehat dan kepemimpinan yang bertanggung jawab. Krisis keuangan yang digambarkan dalam film ini sebagian besar disebabkan oleh budaya perusahaan yang tidak sehat, di mana keserakahan, kurangnya transparansi, dan ketidaktanggungjawaban menjadi norma.
Film ini juga menunjukkan bahwa kepemimpinan yang baik dapat membuat perbedaan besar. Karakter-karakter seperti Michael Burry dan Mark Baum menunjukkan bahwa kepemimpinan yang visioner, berani, dan berintegritas tinggi sangat diperlukan dalam menghadapi situasi yang kompleks dan berisiko tinggi.
Di sisi lain, The Big Short juga mengingatkan kita bahwa kepemimpinan yang oportunis dan berfokus pada keuntungan semata dapat memperburuk masalah, terutama ketika digabungkan dengan budaya perusahaan yang tidak sehat.
Kesimpulan
Film The Big Short bukan hanya sebuah drama keuangan yang menarik, tetapi juga sebuah studi mendalam tentang budaya perusahaan dan kepemimpinan. Melalui karakter-karakternya, film ini menunjukkan bagaimana budaya perusahaan yang didorong oleh keserakahan dan ketidaktanggungjawaban dapat menyebabkan bencana besar. Namun, film ini juga memberikan contoh tentang bagaimana kepemimpinan yang visioner, berani, dan berintegritas dapat membuat perbedaan dalam menghadapi tantangan besar.
Dalam dunia bisnis saat ini, pelajaran dari The Big Short tetap relevan. Perusahaan perlu membangun budaya yang sehat, di mana transparansi, etika, dan tanggung jawab menjadi prioritas. Selain itu, kepemimpinan yang baik harus didasarkan pada visi yang jelas, keberanian untuk mengambil risiko yang diperhitungkan, dan integritas yang tak tergoyahkan. Hanya dengan cara inilah, kita dapat mencegah terulangnya krisis keuangan seperti yang digambarkan dalam The Big Short.
Refensi Buku
Ikatan Akuntan Indonesia. 2015. Modul Chartered Accountant: Manajemen Stratejik dan Kepemimpinan. Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia.
Thompson, Arthur A, Peteraf, Margaret A, Gamble, John E, Strickland, A.J, 2018, Crafting and Executing Strategy The Quest For Competitive Advantage Concepts and Cases. T Wenty First Edition, New York: McGraw-Hill Education
Henry, Anthony E, 2018, Understanding Strategic Management, Third Edition, Oxford University Press
Referensi Website
https://en.wikipedia.org/wiki/Collateralized_debt_obligation
https://id.wikipedia.org/wiki/Pembiayaan_sekunder_perumahan
https://pluang.com/id/blog/glossary/credit-default-swap
https://tirto.id/sinopsis-film-the-big-short-bioskop-trans-tv-krisis-ekonomi-as-gpAV
Berita Populer
Lihat Semua1
2
3
4
5
6
8
9
10
Opini
Politik & Hukum
Lihat SemuaTransformasi Sistem Hukum Tata Negara Indonesia 2024
Pelajari tren terbaru dalam pembuatan undang-undang di Indonesia tahun 2024. Temukan informasi penting tentang proses legislasi dan dampaknya.
Pemilu Daerah Kota Lubuk Linggau 2024 Diantara Persaingan Dua Kubu Dan Harapan Masyarakat
Pemilu daerah Kota Lubuk Linggau 2024 Diantara Persaingan Dua Kubu Dan Harapan Masyarakat
Mengungkap Rahasia Tim Pemenang Pilkada Lubuk Linggau 2024
Intip strategi ampuh tim pemenang Pilkada Lubuk Linggau 2024! Pelajari taktik jitu dan tips sukses memenangkan hati pemilih. Jangan lewatkan!
Khazanah
Lihat Semua1
2
3
4