5 Tokoh Asing Duduki Kursi Strategis di Danantara Indonesia

admin

Foto: Danantara Indonesia
Jakarta, 29 Maret 2025 – Danantara Indonesia, dana abadi yang baru diluncurkan oleh pemerintah, resmi menunjuk lima tokoh asing terkemuka sebagai anggota dewan penasihat. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat strategi investasi dan meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia di tingkat global.
Siapa Saja Tokoh Asing yang Bergabung?
Kelima tokoh asing yang dipercaya untuk menduduki posisi penting di Danantara Indonesia berasal dari berbagai latar belakang ekonomi dan investasi. Mereka adalah:
- Ray Dalio – Pendiri Bridgewater Associates, hedge fund terbesar di dunia. Dalio dikenal atas keahliannya dalam manajemen investasi dan analisis ekonomi global. Ray Dalio adalah pendiri dan mentor di Bridgewater Associates, perusahaan manajemen investasi yang didirikannya pada tahun 1975. Lahir pada 8 Agustus 1949 di New York City, Dalio memulai karier investasinya sejak usia 12 tahun dengan membeli saham Northeast Airlines seharga 300 dolar AS, yang kemudian nilainya meningkat tiga kali lipat setelah perusahaan tersebut bergabung dengan maskapai lain. Setelah meraih gelar MBA dari Harvard Business School pada tahun 1973, Dalio mengembangkan Bridgewater menjadi hedge fund terbesar di dunia pada tahun 2013. Selain itu, Dalio dikenal sebagai penulis buku "Principles: Life & Work" yang membahas filosofi manajemen dan investasi yang dianutnya.
- Jeffrey Sachs – Ekonom dan profesor di Universitas Columbia yang memiliki pengalaman luas dalam pembangunan berkelanjutan dan kebijakan ekonomi. Jeffrey Sachs adalah seorang ekonom dan profesor di Universitas Columbia, Amerika Serikat. Ia menjabat sebagai Direktur Center for Sustainable Development di universitas tersebut sejak 2016. Sebelumnya, Sachs menjabat sebagai Direktur Earth Institute di Universitas Columbia dari 2002 hingga 2016 dan sebagai profesor ekonomi di Universitas Harvard dari 1980 hingga 2002. Ia dikenal sebagai penasihat ekonomi bagi berbagai pemerintah di dunia antara tahun 1985 hingga 2000, membantu negara-negara dalam merancang kebijakan ekonomi dan strategi pembangunan berkelanjutan.
- Thaksin Shinawatra – Mantan Perdana Menteri Thailand sekaligus pengusaha sukses, membawa pengalaman dalam pemerintahan dan bisnis internasional. Thaksin Shinawatra adalah mantan Perdana Menteri Thailand yang menjabat dari 2001 hingga 2006. Sebelum terjun ke dunia politik, Thaksin merupakan pendiri dan ketua Shin Corporation, sebuah konglomerat telekomunikasi di Thailand, dari 1987 hingga 2001. Setelah meninggalkan jabatan perdana menteri, Thaksin tetap menjadi figur penting dalam politik Thailand dan pernah menjabat sebagai penasihat pribadi Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim.
- F. Chapman Taylor – Eksekutif senior dengan pengalaman di sektor keuangan dan investasi global, khususnya dalam pengelolaan dana besar. F. Chapman Taylor adalah manajer portofolio ekuitas di Capital Group sejak 1994. Ia juga menjabat sebagai Direktur Riset dan Analis Investasi Ekuitas di perusahaan yang sama. Sebelum bergabung dengan Capital Group, Taylor bekerja sebagai konsultan di SRI International dan Strategic Planning Associates dari 1989 hingga 1994, memberikan konsultasi strategis di bidang keuangan dan investasi.
- Tony Blair – Mantan Perdana Menteri Inggris yang berperan dalam berbagai inisiatif internasional terkait kebijakan ekonomi dan pembangunan. Tony Blair adalah mantan Perdana Menteri Inggris yang menjabat dari 1997 hingga 2007. Setelah meninggalkan jabatan tersebut, Blair terlibat dalam berbagai inisiatif internasional, termasuk menjadi penasihat bagi pemerintah dan organisasi di bidang ekonomi dan pembangunan. Meskipun awalnya dilaporkan akan bergabung sebagai penasihat Danantara, informasi terbaru menunjukkan bahwa keterlibatannya masih dalam tahap pertimbangan dan belum dikonfirmasi secara resmi.
Mengapa Mereka Dipilih?
Pemilihan lima tokoh ini didasarkan pada pengalaman dan keahlian mereka di bidang ekonomi, investasi, serta pemerintahan. Kehadiran mereka diharapkan dapat memberikan pandangan strategis dan meningkatkan kepercayaan investor terhadap Danantara Indonesia.
Menurut sumber internal Danantara, langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kredibilitas dana abadi ini di mata investor internasional. Dengan pengalaman luas dalam mengelola dana dan menyusun kebijakan ekonomi, kelima tokoh ini diharapkan dapat membantu membentuk strategi investasi jangka panjang yang menguntungkan bagi Indonesia.
Apa Tugas Mereka?
Sebagai anggota dewan penasihat, kelima tokoh ini akan memberikan saran dan panduan strategis dalam pengelolaan investasi Danantara Indonesia. Fokus utama mereka mencakup:
- Pengembangan sumber daya alam
- Investasi dalam teknologi kecerdasan buatan
- Ketahanan energi dan pangan
- Diversifikasi portofolio investasi global
Bagaimana Dampaknya terhadap Ekonomi Indonesia?
Dengan target mengelola aset senilai lebih dari USD 900 miliar, Danantara Indonesia berambisi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8% pada tahun 2029. Kehadiran tokoh-tokoh internasional ini diharapkan dapat menarik investasi asing dan memperkuat posisi Indonesia di kancah ekonomi global.
Pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia, Dr. Budi Santoso, menilai bahwa keputusan ini merupakan langkah progresif yang dapat meningkatkan kredibilitas investasi Indonesia. "Kehadiran para tokoh ini bisa menjadi daya tarik bagi investor global untuk menanamkan modalnya di Indonesia," ujarnya.
Tanggapan Publik dan Pasar
Pengumuman ini mendapat beragam respons dari publik dan pelaku pasar. Beberapa pihak menyambut baik langkah ini sebagai strategi inovatif dalam pengelolaan dana abadi nasional. Namun, ada juga kekhawatiran mengenai potensi intervensi asing dalam kebijakan ekonomi domestik.
Di pasar saham, indeks IHSG sempat mengalami fluktuasi setelah pengumuman ini, mencerminkan adanya spekulasi di kalangan investor mengenai dampak jangka panjang dari penunjukan ini terhadap stabilitas ekonomi Indonesia.
Penunjukan lima tokoh asing dalam jajaran Danantara Indonesia mencerminkan upaya serius pemerintah dalam memperkuat posisi ekonomi nasional melalui investasi strategis. Meskipun terdapat tantangan dan kekhawatiran, langkah ini berpotensi membawa dampak positif bagi ekonomi Indonesia di masa depan.
Dengan langkah ini, pemerintah berharap Danantara Indonesia dapat menjadi salah satu dana abadi yang mampu menopang pertumbuhan ekonomi jangka panjang dan menjadikan Indonesia sebagai pemain utama di panggung ekonomi global.(*)
Berita Populer
Lihat Semua
1
2
3
4
5
6
7
8
10
Politik & Hukum
Opini

Khazanah
Lihat Semua
1
2
3
4
5